Tradisi Unik di Indonesia!! udah pernah baca ?


Ritus Ma’nene: Sebuah Tradisi Untuk Memanusiakan Yang Mati
oleh" Risal Maulana"

image from google

            Bermula dari kisah seorang pria bernama Pong Rumasek yang menemukan sesosok mayat tergeletak di tengah jalan dengan kondisi memprihatinkan, maka hati Pong Rumasek tergerak. Dilepaskan bajunya untuk dikenakan kepada jasad yang tinggal menyisakan tulang-belulang itu. Lalu dipindahkan ke tempat yang lebih layak. Ketika pulang ke rumahnya sebuah hal tak tertuga terjadi, Pong Rumasek terheran-heran karena mendapati lahan pertaniannya sudah siap panen, padahal jika melihat bulan bercocok tanam, sebetulnya belum menyentuh waktu untuk berpanen. Tak hanya itu, keberuntungan demi keberuntungan senantiasa menyertai hidup Pong Rumasek.
            Bermula dari cerita rakyat itulah muncul tradisi yang bisa dikatakan unik, namun sekaligus menyeramkan dari masyarakat Toraja. Sebuah ritus yang dikenal dengan nama Ma’nene, sebuah tradisi yang mempertemukan antara orang hidup dengan orang yang sudah lama meninggal, dengan kata lain bahwa tradisi ini menjadi momen bagi seluruh anggota keluarga untuk berkumpul. Tradisi Ma’nene ini identik dengan berkumpulnya para sanak saudara untuk merayakan layaknya pada perayaan hari raya keagamaan. Masyarakat toraja percaya bahwa ketika tradisi berlangsung jenazah yang sudah meninggal dapat merasakan kegembiraan seperti orang-orang hidup yang merayakannya. Terlepas dari cerita faktual atau bukan, masyarakat Toraja percaya bahwa memanusiakan orang yang sudah meninggal adalah perbuatan yang dinilai mulia. Ritual ini digelar dengan cara menggatikan pakaian orang yang sudah meninggal dengan menggunakan pakaian baru atau pakaian kesukaan orang yang sudah meninggal.
            Tradisi Ma’nene bukan berarti tanpa makna didalamnya, bagi masayarakat Toraja memiliki makna bahwa “Nene”diartikan sebagai orang yang sudah meninggal dunia. Baik itu tua maupun muda sama-sama disebut nene. Kata nene kemudian diberi awalan “Ma” yang jika digabungkan dapat diartikan “merawat mayat”. Ritus Ma’nene diawali dengan membongkar kembali petani tempat bersemayamnya para jasad yang sudah meninggal atau dikenal juga dengan nama kuburan Patene. Setelah membongkarnya lantas para anggota keluarga mengganti pakaian yang sudah lama dipakai oleh para jasad serta menggantikannya dengan pakaian baru. Biasanya masyarakat akan menggantikan pakaian para jasad dengan pakaian yang sangat disukai jeazah pada saat hidupnya, seperti pakaian polisi ataupun pakaian yang baru tentunya.
            Fakta menarik yang terdapat dari tradisi ini ialah, tidak semua masyarakat bisa menjalankannya, melainkan tradisi ini biasa dilakukan oleh orang-orang yang terbilang kaya atau terpandang secara materil. Bukan tanpa alasan mengapa hanya golongan masyarakat tertentu yang bisa menggelarnya, dilihat dari kelanjutan tradisi ini serprti diadakannya acara makan-makan, serta ada beberapa hewan yang dikorbankan dan tentunya memakan biaya yang tidak sedikit. Penyembelihan kerbau menjadi suaru hal yang diwajibkan, yang kita mengenal bahwa kerbau menjadi hewan yang sangat mahal di Tana Toraja, terlebih kerbau bule atau putih yang harganya sangat mahal.

Comments